Audit Syariah: Pilar Penting yang harus dimiliki di Bank Syariah

Audit Syariah: Pilar Penting yang harus dimiliki di Bank Syariah
Ilustrasi

Oleh: Sandy Nata Pratama, mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia Prodi Manajemen Bisnis Syariah

Islam mengajarkan pemeluknya untuk berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi umat. Salah satu upaya dalam mengembangkan ekonomi umat di Indonesia adalah dengan pendirian bank syariah (Warkum Sumitro, 1997). Bank Syariah Indonesia TBK (selanjutnya disebut BSI) resmi beroperasi pada 1 Februari 2021. 

Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan Bank Syariah terbesar di indonesia hasil penggabungan (merger) tiga bank syariah dari himpunan bank milik negara (Himbara), yaitu PT Bank BRI Syariah (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). 

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri keuangan yang semakin pesat, Bank syariah menawarkan solusi perbankan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah, yang tidak hanya mengedepankan aspek profitabilitas tetapi juga keadilan dan kesejahteraan sosial. 

Namun, saya berpendapat bahwa untuk menjaga integritas dan kredibilitas bank syariah, audit syariah adalah pilar yang tak boleh diabaikan. 

Audit syariah yang merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan Bank untuk melakukan kegiatan atau proses yang sistematis dan obyetif guna memperoleh dan melakukan evaluasi atas bukti tentang pernyataan-pernyataan sesuai dengan islam, social ekonomin guna memastikan tingkat ketepatan termasuk persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan prinsip syariah oleh Dewan Pengawas Syariah selanjutnya menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Pravitasari Dyah, 2019).

Dalam konteks ini, audit syariah memainkan peran krusial untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa audit syariah menjadi pilar penting yang harus dimiliki di bank syariah:

Memastikan Kepatuhan Syariah

Audit syariah bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan transaksi bank syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Ini mencakup pemeriksaan produk keuangan, kontrak, serta praktik manajemen yang digunakan oleh bank. Dengan adanya audit syariah, bank dapat meminimalisir risiko melakukan aktivitas yang bertentangan dengan hukum Islam.

Meningkatkan Kepercayaan dan Reputasi

Meningkatkan Kepercayaan adalah aset utama dalam industri perbankan yang harus dioptimalkan, terutama bagi bank syariah yang mengklaim beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Saya yakin Audit syariah yang transparan dan independen dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank. Nasabah yang yakin bahwa bank mereka beroperasi sesuai dengan hukum syariah akan lebih mungkin untuk tetap setia dan bahkan merekomendasikan bank tersebut kepada orang lain.

Meningkatkan Pengelolaan Risiko

Bank syariah tidak hanya dihadapkan pada risiko keuangan seperti bank konvensional, tetapi juga pada risiko kepatuhan syariah. Audit syariah membantu dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko ini secara lebih efektif. Dengan demikian, bank dapat menghindari potensi kerugian akibat ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah yang bisa merugikan reputasi dan operasional bank.

Kepatuhan Terhadap Regulasi

Regulator di berbagai negara dengan industri keuangan syariah yang berkembang, seperti Indonesia dan Malaysia, menetapkan standar kepatuhan syariah yang ketat. Audit syariah membantu bank untuk memenuhi persyaratan ini dan menghindari sanksi yang dapat merugikan operasi mereka. Kepatuhan terhadap regulasi juga meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan bank dalam jangka panjang.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kompetisi di industri perbankan, menurut saya audit syariah adalah salah satu pilar yang tidak boleh diabaikan oleh bank syariah. Supaya terus menjaga kepercayaan dan loyalitas nasabah serta keberlanjutan bisnisnya di masa depan karena audit syariah memiliki banyak fungsi, termasuk memastikan kepatuhan, meningkatkan transparansi, mendorong inovasi, dan menjaga stabilitas. audit syariah pada intinya mempunyai tujuan utama untuk menentukan apakah laporan keuangan sudah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip syariah. 

Dalam menghadapi kompleksitas dan regulasi yang diterapkan oleh Dewan Pengawas Syariah, bank syariah harus memastikan bahwa audit syariah dilakukan dengan ketelitian dan integritas yang tinggi.

 

#Artikel Mahasiswa

Index

Berita Lainnya

Index